Prosedur Pendirian
CV
CV dapat didirikan
dengan syarat pendirian oleh 2 orang, dengan menggunakan akta Notaris yang
berbahasa Indonesia. Pendirian CV tidak mutlak harus dengan akta Notaris.
Para pihak datang
ke kantor Notaris dengan membawa KTP. Untuk pendirian CV, tidak diperlukan pengecekan
nama CV. Oleh karena itu proses nya akan lebih cepat dan mudah. Namun hal ini
menyebabkan nama CV sering sama.
Pada waktu
pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah:
1. Calon nama yang
akan digunakan oleh CV
2. tempat
kedudukan dari CV
3. Nama Persero
aktif dan persero diam.
4. Maksud dan
tujuan spesifik dari CV tersebut
Untuk memperkokoh
posisi CV, daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan
berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan NPWP atas nama CV yang
bersangkutan.
Dalam menjalankan
suatu usaha yang tidak memerlukan tender pada instansi pemerintahan, dan hanya
digunakan sebagai wadah berusaha, maka dengan surat-surat tersebut saja sudah
cukup. Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan digunakan
untuk keperluan tender, dilengkapi dengan surat-surat lainnya yaitu:
1. Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Surat Ijin
Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar
Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan
pada KADIN Jakarta.
Pengurusan
ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu rangkaian dengan
pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas tambahan berupa:
1. Copy kartu
keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV
2. Copy NPWP
Persero Pengurus (Direktur) CV
3. Copy bukti
pemilikan atau penggunaan tempat usaha, dimana
a. apabila milik
sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy bukti
pelunasan PBB th
terakhir
b. apabila sewa
kepada orang lain, maka harus dibuktikan dengan adanya
perjanjian sewa
menyewa, yang dilengkapi dengan pembayaran pajak sewa
(Pph) oleh pemilik
tempat.
sebagai catatan
berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta, untuk wilayah Jakarta, yang
dapat digunakan
sebagai tempat usaha hanyalah Rumah toko, pasar atau perkantoran.
Namun ada
daerah-daerah tertentu yang dapat digunakan sebagai tempat usaha yang
tidak membayakan
lingkungan, asalkan mendapat persetujuan dari RT/RW setempat
4. Pas photo
ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar dengan latar belakang warna merah
Jangka waktu
pengurusan semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan selesai lebih
kurang selama 2 bulan.
Prosedur Pendirian
PT
1.
Mempersiapkan
Data Pendirian PT
a. Nama PT
a. Nama PT
b.
Tempat dan Kedudukan PT
c.
Maksud dan Tujuan PT
d.
Struktur Permodalan PT
e.
Pengurus PT
2.
Membuat
Akta Pendirian di Notaris
3.
Pengesahan
SK Menteri Pendirian PT
4.
Mengurus
Domisili Kelurahan
5.
Mengurus
NPWP di Kantor Pajak
6.
Mengurus
Izin Usaha
7.
Mengurus
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Prosedur Pendirian
Koperasi
1.
Persiapan
Pembentukan
2. Rapat
Pembentukan
Rapat
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang yang dipimpin oleh seorang/beberapa
orang pendiri koperasi.
a. Pendirian
adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan telah memenuhi
persyaratan keanggotaan dan menyatakan diri menjadi anggota.
b. Kuasa pendiri
adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk
oleh pendiri untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk menandatangani
akta anggaran dasar dan memproses pengajuan Badan Hukum kepada Pemerintah.
2. Disarankan
mengundang Pejabat / Petugas yang memahami seluk beluk perkoperasian.
Hal – hal yang
dibicarakan dalam rapat
* Tujuan
mendirikan koperasi
* Kegiatan usaha
yang hendak dijalankan
* Persyaratan
menjadi anggota
* Menetapkan modal
yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan pokok dan simpanan
wajib
* Memilih
nama-nama pendiri koperasi
* Memilih
nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
* Menyusun
anggaran dasar
3.
Teknis
Penyusunan Anggaran
1. Membentuk tim
perumus penyusun anggaran dasar dengan tugas menyusun draf anggaran dasar yang
bersifat umum dan hasilnya dilaporkan kepada pendirian koperasi untuk
dimintakan pengesahan kepada kepada seluruh anggota
2. Hal-hal khusus
yang perlu dibahas oleh seluruh peserta (tidak diserahkan kepada tim perumus)
diantaranya :
a. Nama dan tempat
kedudukan koperasi
b. Persyaratan
menjadi anggota
c. Besarnya
simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Nama-nama
pendiri, pengurus dan pengawas
e. Kegiatan usaha
f. Ketentuan
mengenai penggunaan sisa hasil usaha
g. Ketentuan
mengenai sanksi
3. Isi Anggaran
Dasar minimal memuat tentang :
a. Daftar nama
pendiri
b. Nama dan tempat
kedudukan koperasi
c. Ketentuan
mengenai keanggotaan
d. Maksud dan
tujuan serta bidang usaha
e. Ketentuan
mengenai rapat anggota
f. Ketentuan
mengenai pengelolaan
g. Ketentuan
mengenai permodalan
h. Ketentuan
mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
i. Ketentuan
mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan
mengenai sangsi.
4.
Pengajuan
Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi
Permohonan
disampaikan kepada :
LAMPIRAN
PERMOHONAN
Koperasi Primer
yang tidak memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap
akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara
pembentukan koperasi
3. Surat bukti
penyetoran modal
4. Neraca awal
kegiatan usaha
5. Rencana kerja
awal kegiatan usaha
6. Daftar hadir
rapat pembentukan
7. Foto copy KTP
masing-masing anggota pendiri
Primer Koperasi
yang memiliki unit usaha simpan pinjam.
1. Dua rangkap
akta pendirian koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara
pembentukan koperasi
3. Surat bukti
penyetoran modal.
4. a. Neraca awal
khusus unit simpan pinjam per…
b. Neraca awal
kegiatan usaha non simpan pinjam
5. a. Rencana
kerja awal kegiatan usaha non simpan pinjam
b. Rencana awal
kegiatan usaha simpan pinjam meliputi :
* Rencana penghimpunan
dana simpanan
* Rencana
pemberian pinjaman
* Rencana
penghimpunan modal sendiri
* Rencana modal
pinjaman
* Rencana
pendapatan dan beban
* Rencana di
bidang organisasi dari sumber daya manusianya
6. Daftar hadir
rapat pembentukan
7. Nama dan
riwayat hidup pengurus, pengawas dan manajer unit simpan pinjam
8. Daftar sarana
kerja yang telah disiapkan
9. Surat
perjanjian kerja antara pengurus dengan manager unit simpan pinjam
10. Foto copy KTP
masing-masing anggota pendiri
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional
Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum
digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur
Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti
Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang
memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama
kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada
Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun
layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional
Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan
kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk
Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah
keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure
Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan
Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi
tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur
Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga
harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan
kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur Organisasi Matriks
Aspek Pemasaran
Spesifikasi produk
Spesifikasi didefinisikan sebagai uraian
yang terperinci mengenai persyaratan kinerja (performance) barang/jasa atau uraian yang terperinci
mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan penyedia (conformance)
barang/jasa
Uraian spesifikasi hendaknya memenuhi 5 W + 1
H. What mengandung unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa. When mewakili
waktu. Where mengandung unsur lokasi. Who menyangkut target kelompok penyedia
yang dapat mengadakan barang/jasa. How menunjukkan cara yang tepat untuk
menjamin value barang/jasa yang didapatkan. Terakhir why mewakili keterikatan
barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
Segmentasi Produk
Segmentasi Pasar
adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk
kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan
tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar
adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang
orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria
yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan
dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
·
Terukur (Measurable),
artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
·
Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani
secara efektif.
·
Cukup luas
(Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
·
Dapat dilaksanakan
(Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Analisis Situasi Pasar
Perubahan situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan antar produsen.
Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar.
Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
Perubahan situasi pasar belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan antar produsen.
Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar.
Sebelum membahas tentang analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi 3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan. Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk pasar sendiri yang bersifat niche.
Analisis Pesaing
Analisis pesaing
merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang
dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa
yang mirip dengan produk kita.
Adapun hal-hal
yang perlu dilakukan adalah:
a) Identifikasi pesaing
b) Menentukan sasaran pesaing
c) Identifikasi strategi pesaing
d) Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
e) Identifikasi reaksi pesaing
f) Strategi menghadapi pesaing.
Strategi Promosi
Promosi merupakan
salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada menawarkan
access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan
informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka
promosi adalah salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan
suatu perusahaan menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri dari:
Advertensi, yaitu
suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai
oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal.
Personal Selling,
yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau
lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.
Promosi Penjualan,
yaitu segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising and
publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition, roadshow,
and all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau continue.
Publicity, yaitu
usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara massif seperti
layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut nama
baik perusahaan dan diliput oleh pers!
Karena sifatnya
yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan produk
suatu bank. Saat ini misalnya, dengan adanya internet,
channel begitu
mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu shar-e, yang
bisa diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa menyalurkan
promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal
(nonpersonal channel).
Komponen Biaya
Modal yang
diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya
Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of
Equity (biaya modal sendiri).
Cost of Debt
(Biaya Hutang)
Hutang dapat
diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan
hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan
bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan
obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return)
yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam
mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan
memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat
pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam
yaitu:
Biaya Utang
sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut Warsono
(2003: 139), besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan
menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas
obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
Biaya Utang
setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut Warsono
(2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber
dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah
satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga
ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya utang
setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan
(1 – T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
Cost of Equity
(Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham
merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para
investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal
laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya
modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan
oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko
pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan). Iramani dan Febrian (2005).
Adapun
variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai
berikut:
Tingkat Suku Bunga
Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga
bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
selama satu tahun. Rf yang merupakan
suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.
Return Pasar ( Rm
)
Return pasar dapat
diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk
tiap-tiap tahun.
Resiko Sistematis
( β )
Perkiraan
koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta.
Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
Estimasi Biaya
Perhitungan biaya
yang diperlukan dalam membuat melakukan investasi. Perhitungan biaya meliputi,
perhitungan, biaya tempat, produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan
lain sebagainya. Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak
kerugian bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat
berjalan dengan optimal
Sumber :